yohanwibisono.com – Kelihatan sulit dan melawan, kan? Tetapi seperti segalanya di bumi ini, belajar pengetahuan psikologi ada juga turun-naiknya, ada keunggulan dan kekurangannya.Berikut ialah kekurangan jalur psikologi.

1.Bila kamu bukan people-person, psikologi kemungkinan bukan untukmu

Psikologi itu pengetahuan yang people-oriented sekali. Maknanya, sebagian besar kesempatan kerja alumnus Psikologi mengikutsertakan banyak hubungan dan kerjasama sama orang lain. Contoh umum ialah karier konsultan dan psikiater. Seorang konsultan atau psikiater habiskan mayoritas waktu mereka sama orang lain, baik itu tangani client langsung atau berunding dengan rekanan kerja sama-sama terapi.

Bila kamu type orang yang lebih sukai menyendiri, type yang berdikari, serta lebih nikmati tugas di mana kamu dapat tenggelam dalam pikiranmu sendiri dibandingkan berhubungan sama orang, kemungkinan faktor sosial dari pengetahuan psikologi ini menjadi rintangan tertentu untukmu. Pasti ini tidak berarti kamu benar-benar tidak dapat bekerja di di dalam ruangan cakupan psikologi. Ada pula beberapa karier psikologi yang tidak mewajibkanmu turut serta dengan beberapa orang langsung.

2. Lebih sukai beberapa hal praktikal? Pikir-pikir kembali saat sebelum masuk jalur Psikologi

Nyaris semuanya yang didalami di S1 Psikologi itu karakternya teoritikal. Misalnya, di S1 Psikologi kamu akan belajar mengenai topik stres, tetapi hal tersebut masih hanya pengertian, beberapa macamnya, dan beberapa jenis therapy-nya saja. Lulus dari S1 Psikologi, kamu belum mempunyai pengalaman tangani seorang yang mempunyai masalah stres, dan tentu saja kamu tidak langsung bisa masuk ke dunia praktek di mana kamu dapat tangani client langsung.

Baca Juga : Mengapa Pendidikan Karakter itu Penting untuk Anak

Maka ketahui dahulu diri kamu saat sebelum pilih jalur psikologi. Apa kamu suka membaca? Apa kamu tidak jadi masalah pelajari teori terus-terusan sepanjang 4 tahun jalani S1? Apa kamu betul-betul menyenangi pengetahuan psikologi? Apa kamu siap sekolah semakin lama bila ingin masuk ke dunia praktek?

3. Sering sekolah S1 saja kurang cukup

Pasti kamu dapat mendapatkan tugas yang pantas dengan alumnus S1 Psikologi. Dengan sarjana Psikologi (S.Psi), kamu dapat bekerja di lembaga yang memberi service psikis sebagai terapi, konten spesialis, penulis terlepas, dan yang lain. Kamu dapat menjadi HR (Human Sumber) di beberapa perusahaan rintisan.

Tetapi, bila kamu inginkan prospect kerja yang lebih bagus dan bayaran yang semakin tinggi, kamu memerlukan S2 atau S3. Biasanya, tugas seperti psikiater organisasi, psikiater sekolah dan psikiater kesehatan memerlukan S2. Menjadi psikiater medis yang tangani beberapa orang dengan masalah psikis seperti stres, kekhawatiran dan yang lain, bukan hanya S2 yang kamu perlukan tetapi periode magang yang memerlukan waktu 2 tahun.

4. Jadi konsultan, psikiater, dan terapi riskan burnout

Sudah pasti burnout dapat dirasakan siapa saja lepas tugas mereka. Tetapi sebagai seorang konsultan, psikiater, atau terapi yang kesehariannya tangani persoalan hidup seseorang, burnout menjadi lebih memungkinkannya. Bukan hanya berat hidup sendiri yang perlu dipikul seorang psikiater, tetapi berat hidup orang yang lain diatasinya setiap hari. Disamping itu, tugas psikiater pun tidak lepas dari beberapa hal administratif yang perlu ditangani saat sebelum tenggat waktu tertentu.

Oleh karena itu, tugas sebagai konsultan, psikiater, atau terapi memerlukan ketrampilan management depresi dan pengendalian emosi yang bagus. Walau ada beberapa hal yang bisa dilaksanakan untuk tingkatkan ketrampilan ini, masuk ke jalur psikologi dan memiliki cita-cita jadi psikiater kemungkinan bukanlah hal yang arif dilaksanakan bila kamu berasa tidak dapat menangani keadaan-situasi yang kuras emosimu setiap hari.

5. Masuk jalur Psikologi untuk uang? Kemungkinan jalur ini kurang pas untukmu

Seperti jadi dokter, kurang pas rasanya masuk jalur Psikologi karena bujukan upah yang besar nanti. Kenyataannya, banyak tugas di di dalam ruangan cakupan psikologi yang dibayar rendah atau sedang. Berbeda ceritanya bila kamu telah menuntaskan S2 atau S3. Dengan kwalifikasi pengajaran yang semakin tinggi, kamu bisa berkarier di dunia Psikologi dengan upah yang lebih janjikan.

Tetapi bukan hanya kwalifikasi pengajaran yang tentukan. Gajimu kelak tergantung pada beberapa faktor yang lain terhitung sektor spesialis apa yang kamu tentukan, bidang tempat kamu bekerja, pengalaman kerja yang kamu punyai, dan rumah yang kamu tentukan nanti.