Kesejahteraan buah hati-buah hati Belanda lebih tinggi apabila diperbandingkan sebagian negara kaya lain seperti Inggris dan Amerika. Kelompok kesejahteraannya termasuk kesejahteraan materi, kesehatan, keselamatan, pengajaran, perilaku dan risiko, rumah dan lingkungan. Belanda punya skor tertinggi untuk perilaku buah hati-si kecilnya dan juga atas pengajaran di negara mereka. Demikian seperti dikutip Telegraph.
Semacam juga dalam hal emosionil dan temperamental, buah hati-buah hati Belanda dikatakan memiliki kontrol yang bagus apabila diperbandingkan dengan buah hati-buah hati yang lahir di Amerika. Kecil-buah hati Belanda disebut lebih puas, lebih banyak mengakak, tersenyum dan banyak berpelukan.
Sementara buah hati yang lahir di Amerika lebih acap kali memperlihatkan ketakutan, duka dan frustasi. Psikolog menganggap adanya perbedaan ini berhubungan dengan adat istiadat tradisi pengasuhan yang jauh berbeda, jadi nggak heran apabila terdapat hasil yang berbeda pada setiap output buah hati-si kecilnya.
Berikut sebagian alasan lain seputar kenapa buah hati-buah hati Belanda disebut salah satu yang paling gembira didunia, seperti dikutip HaiBunda dari berjenis-jenis sumber.
1. Relasi yang Terbuka dan Menyenangkan dengan Orang Tua
Utrecht University, Trimbors Institute dan Netherlands Institute for Social Research bekerjasama mengadakan studi komprehensif. Dalam studi, 200 ribu buah hati berusia 11, 13, 15 dari berjenis-jenis negara sudah disurvei. Kecil-buah hati hal yang demikian langsung ditanya seberapa gembira dan sehat, juga soal relasi dengan kedua orang tuanya, sahabat, dan sekolahnya.
Profesor Wilma Vollebergh dari Utrecht University menyebut Belanda punya sosial kebiasaan yang mana ada keterbukaan dan relasi yang menyenangkan antara orang tua dan buah hati mereka. Tekanan untuk tampil juga tak tinggi di sini.
2. Sedikit PR
Sebagian surat informasi menginformasikan bahwa sebetulnya tak ada sama sekali tugas rumah (PR) yang diberi sekolah pada buah hati berusia di bawah 10 tahun. Kalaupun ada PR, itu seluruh tergantung pada kebijaksanaan sekolah masing-masing.
Tetapi intinya, para guru Belanda dan orang tua buah hati lebih mengenalkan aktivitas bermain sesudah sekolah ketimbang membuka buku kembali. Umumnya PR baru akan diberi di akhir tahun sekolah primary-nya.
3. Kecil Bebas Stres dari Sekolah
Kecil-buah hati di sekolah dasar tak diinginkan melaksanakan profesi rumah maupun tuntutan patut sukses dalam suatu ujian.
Di seluruh sekolah dasar di Belanda, buah hati-buah hati mulai sekolah pada umur empat. Cuma saja mereka tak secara legal mengawali pelajaran terencana seperti membaca, menulis dan berhitung hingga mereka berusia enam tahun.
Di tahun ketiga sekolah apabila mereka memperlihatkan minat pada suatu subjek mata pembelajaran, mereka akan diberi bahan hal yang demikian untuk menjelajahinya sendiri.
Dari penelitian UNICEF 2013 dikenal juga bahwa buah hati-buah hati Belanda termasuk yang paling tak tertekan oleh tugas sekolah juga untuk memperoleh skor tinggi. Menemukan sahabat sekelas yang ramah dan dapat menolong mereka dikala kesusahan juga bukan sesuatu yang susah yohanwibisono.com.
4. Kwalitas Kurikulum Sekolah yang Mumpuni
Meski nampak membebaskan seluruh buah hati-si kecilnya, Belanda konsisten memberikan kurikulum yang terbaik untuk generasi penerusnya. Kementerian Pengajaran, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan menentukan standar pengajaran Belanda yang berkwalitas, dengan sasaran pencapaian dan tujuan sosial yang berlaku untuk seluruh tipe sekolah. Tetapi untuk sekolah mandiri mereka patut merinci kurikulum dan jatah anggaran.
Baca Juga : Cara Kuliah di Belanda Melalui Jalur Beasiswa
Kebijakan pengajaran meliputi peningkatan kans bilingual, mengaitkan pengajaran dengan pasar kerja, serta meningkatkan kwalitas sekolah.
Semenjak tahun 2015, cara sekolah Belanda sudah memungkinkan sekolah dasar untuk mendidik 15 persen kursus bahasa Inggris, Jerman atau Prancis. Ini berarti bahwa murid tak cuma dapat belajar bahasa kedua, seperti bahasa Inggris, mereka juga bisa mempelajari mata pembelajaran lain, seperti biologi atau sejarah, dalam salah satu bahasa ini.
5. Diandalkan dan Boleh Beranggapan
Saat suatu grup remaja SMA di Belanda disuguhkan video ‘Race to No Where’ yang menandakan pengalaman sekolah di Amerika dengan stereotip yang patut percobaan ke mana-mana demi memperoleh sekolah terbaik atau mempertahankan reputasi sekolah, prestasi dan sebagainya, mereka secara serempak mengatakan tak punya pengalaman hal yang demikian.
Malah di klasifikasi bayi-bayi, bayi di Belanda bisa lebih banyak tidur. Kecil-buah hati di Belanda juga tak cuma memandang namun mendengar dan memahami. Kecil-buah hati diandalkan untuk mengendarai sepedanya sendiri ke sekolah, juga dibolehkan bermain di luar tanpa pengawasan.
Tetapi di rumah, mereka acap kali makan bersama keluarga, serta banyak menghabiskan waktu bersama orang tuanya. Selain menarik, buah hati-buah hati Belanda merasakan kesenangan simpel seperti gemar bermain dengan mainan bekas. Kecil itu mereka juga diberi hak untuk memberi opini atau kritik ke orang tua mereka.
Bahkan hal yang demikian dibetuli oleh salah satu teman HaiBunda, Neng Rosmida yang telah tinggal sekian tahun di Belanda sekalian menyekolahkan sang buah hati di sana. Neng mengatakan bahwa di daerah si kecilnya mencari ilmu, buah hati tak terlalu diforsir secara akademis. Maksudnya yaitu agar buah hati-buah hati tak stres dalam menghadapi pembelajaran ataupun ujian.
Kecil-buah hati dapat membawa minuman ke dalam kelas supaya santai. Di sana juga banyak hari libur seperti hari-hari besar, bersejarah, keagamaan maupun untuk bahagia-bahagia. Malah ada hari libur untuk siswa perempuan yang sedang menstruasi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan