Ini Sistem Pendidikan Di Australia Yang Wajib Di Ketahui – Australia merupakan suatu Negara industri yang demokratis dan sistem pendidikannya banyak kesamaannya dengan sistem pendidikan Negara- negara lain. Dilihat dari hukum ketatanegaraan, Australia merupakan Negara federal.

Undang- undang dasar Australia tahun 1901 yang melahirkan wujud federasi ini membagikan kekuasaan kepada pemerintah commonwealth untuk melaksanakan suatu pada daerah- daerah tertentu, namun Negara bagian senantiasa memiliki kekuasaan dalam bermacam bidang berarti, tercantum pendidikan.

Australia merupakan Negara kaya. Lumayan lama Australia hadapi perkembangan ekonomi yang normal, pengangguran yang rendah, dan inflasi yang kecil.

Gimana sistem pendidikan di Australia? Akan penulis bahas pada postingan berikut ini:

Tujuan Pendidikan Australia

Tujuan universal bermacam zona pendidikan Australia digariskan dalam undang- undang yang membentuk kementerian pendidikan Negara bagian, universitas, dan lembaga- lembaga pendidikan yang lain. Tujuan universal ini umumnya dilengkapi dengan tujuan- tujuan yang lebih rinci oleh badan- badan yang relevan. Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya penyeimbang antara pelayanan kebutuhan orang dan kebutuhan warga lewat sistem pendidikan. Pada tingkat sekolah, tekanan merupakan pada pengembangan kemampuan murid sebaik bisa jadi.

Pada tingkatan pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar ditunjukan pada pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi dan warga secara universal. Untuk menggapai tujuan universal ini, bermacam zona pendidikan tinggi wajib memiliki fokus program yang berbeda- beda. Misalnya, universitas lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sebaliknya zona pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan yang lain lebih memusatkan atensi pada pendidikan kejuruan.

Pada dasarnya, pemerintah federal Australia tidak campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan kecuali cuma lewat tujuan universal yang dinyatakan dalam undang- undang. Namun pemerintah federal sediakan nyaris segala dana pendidikan, dan membagikan arah pendidikan.

Struktur Dan Tipe Pendidikan Di Australia

Pendidikan pra sekolah lebih bermacam- macam pada pengadministrasian, baik pendanaan ataupun kurikulumnya, dibanding dengan zona pendidikan yang lain sebab pendidikan prasekolah banyak dikelola oleh badan- badan swasta, dan keterlibatan pemerintah pula berbeda- beda terhadap lembaga ini.

Pendidikan dasar di Australia harus dari anak berumur 6 tahun hingga 12 ataupun 13 tahun. Sebaliknya pendidikan menengah berlangsung sepanjang 5 ataupun 6 tahun bergantung pada berapa lama masa belajar di sekolah dasar.

Pendidikan tinggi terdiri dari sekolah tinggi TAFE( Technical And Further Education) akademi- akademi dan program- program lanjutan, yang diberi label CAE( Colleges Of Advanced Education), dan universitas. Sekolah tinggi TAFE ialah lembaga yang sangat banyak diminati mahasiswa.

Australia mempunyai 19 buah universitas, yang tertua didirikan pada tahun 1850, dan yang sangat akhir pada tahun 1977. Lembaga universitas bermacam- macam besarnya, namun seluruhnya menyelenggarakan program strata satu( S- 1) dan program Pascasarjana.

Kebijakan pemerintah untuk memperluas akses ke pendidikan tinggi antara lain penghapusan duit kuliah, kenaikan sarana untuk program- program paruh waktu dan pendidikan eksternal. Masuk akademi tinggi di Australia pada biasanya didasarkan atas hasil pencapaian akademik di tingkatan pendidikan menengah, ataupun bersumber pada hasil tes masuk yang dilalui dengan kompetisi yang sangat berat, lebih- lebih untuk merambah universitas yang bermutu dan berprestise. Di samping mahasiswa dalam negeri, jumlah mahasiswa asing pula menampilkan peningkatan yang lumayan besar, baik yang merambah sekolah menengah ataupun akademi tinggi. Mahasiswa asing ini sebagian terdaftar selaku penerima beasiswa internasional.

Manajemen Pendidikan Australia

1. Otorita

Bersumber pada konstitusi Australia, pendidikan merupakan tanggung jawab Negara bagian. Pada tiap Negara bagian, seseorang menteri pendidikan dengan suatu kementerian pendidikan melakukan pendidikan dasar dan menengah, dan adakalanya pula pendidikan prasekolah.

Kementerian pendidikan merekrut dan mengangkut guru- guru, dan nyaris semua staf/ karyawan, sediakan gedung- gedung, perlengkapan dan peralatan yang lain, dan sediakan anggaran untuk sekolah- sekolah pemerintah. Yang jadi ciri pergantian manajemen sekolah sejak tahun 1970- an yakni pendelegasian wewenang yang terus menjadi besar kepada kantor- kantor pendidikan wilayah dan kepada sekolah dalam hal- hal pengadministrasian dan dalam hal- hal tertentu, pula kurikulum sekolah.

Pada zona pendidikan dasar, tugas kementerian pendidikan berbeda- beda antara Negara- negara bagian. Pada sebagian Negara bagian, kementerian pendidikan ialah penyelenggara utama dan koordinator pendidikan dasar, sedangkan pada Negara bagian lain tugas itu bukan jadi tugas utama.

2. Pendanaan

Guna pemerintah dalam pengadaan pendidikan tercermin pada sumber dan system pendanaan. Misalnya dari pengeluaran A$7. 700 juta untuk bayaran pendidikan dalam tahun 1980- 81, dekat 94% bersumber dari pemerintah, baik dari commonwealth ataupun Negara bagian.

Sungguhpun pendidikan secara konstitusional jadi tanggung jawab pemerintah Negara bagian, namun pada prakteknya pendanaan pendidikan itu ialah tanggung jawab yang bertabiat amalgam, ialah gabungan dari bermacam sumber dana. Negara bagian memiliki tanggung jawab utama membiayai pendidikan prasekolah, sekolah dasar dan menengah negeri, dan sediakan dorongan untuk sekolah- sekolah swasta tercantum prasekolah swasta.

Mahasiswa purna waktu tingkatan sarjana muda( S- 1) berhak menemukan dorongan bayaran hidup. Kira- kira sepertiga dari mahasiswa menerima dorongan tipe ini. Sebaliknya dorongan keuangan untuk siswa pendidikan menengah yang purna waktu diberikan kepada siswa yang berumur di dasar 19 tahun dengan harapan supaya mereka sanggup menuntaskan pendidikan sekolah menengahnya.

3. Personalia

Nyaris semua guru prasekolah dan pendidikan dasar dan mayoritas guru- guru sekolah menengah dididik di CAE. Beberapa guru- guru sekolah menengah, dan sebagian orang guru pendidikan dasar menemukan pendidikan di universitas. Sebagian guru- guru swasta menemukan pendidikan pada sekolah- sekolah pendidikan guru yang dikelola oleh badan- badan keagamaan. Lamanya pendidikan untuk guru- guru prasekolah dan pendidikan dasar umumnya 4 tahun. Semua sistem sekolah membagikan peluang kepada guru- guru untuk memperoleh pendidikan dalam jabatan, tercantum kenaikan kualifikasi ataupun ijazah dengan menuntaskan kuliah- kuliah yang disetujui terlebih dulu.

4. Kurikulum Dan Metodologi Pengajaran

Sesuatu kecendrungan pada semua sistem sekolah negeri sejak dini 1970- an merupakan pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah- sekolah. Namun kecepatannya sangat bermacam- macam. Pada sebagian Negara bagian, pedoman kurikulum terbuat terpusat namun sekolah- sekolah bisa mengadaptasikannya untuk penuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. Pada Negara bagian yang lain, pejabat- pejabat yang relevan di pusat menyusun tujuan universal dan sekolah menjabarkannya ke dalam wujud kurikulum yang rinci namun senantiasa terletak dalam kerangka tujuan universal yang sudah diresmikan. Pengecualian yang agak besar terjalin pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas- kelas terakhir, perinci kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan tes eksternal.

Di pusat, penataan pedoman kurikulum dan objektif kurikulum secara universal biasa jadi tanggung jawab seksi kurikulum dalam kementerian pendidikan. Pedoman kurikulum pada dasarnya disusun oleh komisi- komisi kurikulum yang telah terdapat untuk tiap bidang studi. Meski sekolah- sekolah swasta mempunyai otonomi yang lumayan luas dalam perihal kurikulum, dalam banyak perihal mereka menjajaki kurikulum yang sama yang dipakai di sekolah negeri dalam Negara bagian dan teritorinya.

Oleh sebab ada alterasi dalam perihal tanggung jawab pengembangan kurikulum, hingga ada pula perbandingan dalam pengimplementasiannya. Dalam perihal kurikulum disusun bersumber pada pedoman dan modul pelajaran dari pusat, pejabat- pejabat senior dari pusat secara tertib mendatangi sekolah- sekolah antara lain untuk memonitor penerapan kurikulum. Pada Negara- negara bagian yang kurikulumnya disusun bersumber pada tujuan universal yang diresmikan oleh pusat, tugas pejabat yang berkunjung lebih bertabiat berikan nasihat ataupun anjuran, sedangkan tugas utama memonitor implementasi kurikulum diserahkan kepada kepala sekolah.

Tanggung jawab tentang metodologi pengajaran pada prinsipnya terletak pada tiap- tiap guru dan sekolah. Pada biasanya format pengajaran pada pendidikan dasar yakni seseorang guru memegang satu kelas, namun terdapat kecendrungan terbentuknya alterasi pengelompokan kelas. Sama halnya di sekolah menengah, nyaris semua siswa senantiasa terletak dalam kelompok- kelompok usia yang bertepatan, dan mereka diajar oleh guru- guru bidang studi, dan terdapat pula kecendrungan untuk mengelompokkan siswa tidak bersumber pada kesamaan usia namun beda usia, diajar oleh regu guru dan siswa dikelompokkan dalam format- format kecil.

Permasalahan kurikulum yang krusial dalam sistem pendidikan Australia terletak paling utama pada isi kurikulum, ialah memastikan isi kurikulum yang sesuai untuk warga. Perihal ini mencuat diakibatkan oleh pergantian yang terjalin dalam warga Australia dan komposisi penduduk. Lebih susah mendapatkan konvensi tentang isi kurikulum dikala ini dibanding dengan masa lebih dahulu sebab warga Australia yang terus menjadi pluralistik dan sekalian multicultural. Tidak dikenal dengan tentu gimana wujud warga Australia di masa tiba.

Setelah tahun 1970, semua kementerian pendidikan ikut serta dalam peninjauan kembali tujuan, struktur, dan kurikulum. Di antara upaya yang dicoba merupakan memastikan dan meningkatkan kurikulum inti. Di samping itu, pada tingkatan pendidikan menengah, banyak sekolah yang menawarkan mata kuliah alternatif di luar mata kuliah yang telah terdapat, dengan prioritas pada bidang kemampuan kejuruan dan teknologi. Namun masih banyak lagi tugas yang wajib dicoba.

5. Tes, Peningkatan Kelas, Dan Sertifikasi

Sepanjang bertahun- tahun sistem pendidikan Australia memakai system evaluasi eksternal yang ekstensif untuk memastikan kualifikasi siswa dan pemberian sertifikat ataupun diploma. Setelah perang dunia II nyaris semua tes eksternal ini dihapuskan dan pada pendidikan dasar dan menengah, yang sangat banyak dicoba yakni peningkatan kelas siswa atas dasar usia. Nyaris pada semua sistem, sekolah memiliki tanggung jawab melaksanakan tes untuk tiap tingkat tiap tahun kecuali pada tingkatan akhir pendidikan menengah di dikala tes eksternal dilaksanakan. Pada nyaris segala system sekolah, sertifikat awal yang diterima siswa merupakan pada akhir tahun pendidikan ke- 10 bersumber pada evaluasi internal sekolah. Pemberian sertifikat yang lebih tinggi diberikan pada tahun pendidikan ke- 12, pada biasanya bersumber pada tes eksternal. Pada ACT dan Negara bagian Queensland, tes internal sekolah yang telah terakreditasi merupakan selaku pengganti tes eksternal pada tahun pendidikan ke- 12.

Permasalahan yang ada dalam sistem tes dan peningkatan kelas antara lain merupakan memperoleh penyeimbang antara tes internal sekolah dan kesusahan belajar- mengajar yang bisa jadi timbul dalam peningkatan kelas otomatis bersumber pada usia.

6. Riset Pendidikan

Riset pendidikan tumbuh lumayan pesat antara tahun 1960 dan 1980 sebab bermacam aspek. Awal, jumlah lembaga pendidikan tinggi dan staf akademiknya bertambah lumayan besar, paling utama pada bidang pendidikan guru. Selaku contoh, pada tahun 1960, jumlah staf akademik purna waktu di universitas cuma 70 orang, namun pada tahun 1980 jumlah itu bertambah 10 kali lipat. Kedua, terjadinya asosiasi periset professional, dan asosiasi riset pendidikan Australia, pada tahun 1970 yang membagikan stimulasi atas aktivitas riset. Ketiga, terus meningkatnya dorongan dana dari pemerintah untuk riset.

Oleh sebab nyaris semua riset pendidikan dicoba oleh staf akademik dan mahasiswa pascasarjana pendidikan tinggi, hingga banyak aktivitas riset itu menjajaki selera dan interes individu periset, dan oleh sebab itu susah untuk dikategorisasikan. Tubuh riset dan pengembangan pendidikan berupaya mengkoordinasikan riset dengan pengidentifikasian bidang prioritas yang akan didukung dananya oleh pemerintah. Proyek- proyek riset yang menemukan sokongan merupakan induksi untuk guru- guru, multikulturalisme, pendidikan untuk siswa- siswa cacat raga, evaluasi ataupun tes berbasis sekolah, kelas dan sekolah di arena terbuka, dan pendidikan transisi.

Gimana Isu- isu Pendidikan Di Australia?

Periode sejak tahun 1960 ditatap selaku revisi dalam banyak aspek pendidikan Australia yang lebih dahulu banyak menemukan kritikan. Sistem pendidikan Negara bagian telah kurang sentralistik dan tidak kaku lagi; guru- guru telah lebih memiliki kualifikasi; sumber dana bertambah lumayan besar; partisipasi warga pada pendidikan setelah masa harus belajar naik drastic; dan saat ini lebih terbuka peluang untuk warga untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan pendidikan secara ikhlas dan sukarela. Namun beberapa permasalahan berarti masih menghadang pendidikan Australia yang kelihatannya belum akan terselesaikan dalam sebagian waktu mendatang.

Awal, angka partisipasi pendidikan orang berusia relative masih rendah, dan terdapat kerisauan kalau program- program pendidikan pada tingkatan pendidikan menengah tidak penuhi kebutuhan generasi muda. Keresahan ini terus menjadi terasa dengan tingginya tingkatan pengangguran. Usaha- usaha untuk menanggapi tantangan ini sudah dicoba antara lain dengan membagikan sokongan yang lebih besar pada program akhir pendidikan menengah yang menawarkan bermacam alternatif selaku persiapan ke pendidikan tinggi, dan di samping itu, dicoba kenaikan dana untuk pemagangan dan program TAFE yang lain.

Kedua, penyusutan jumlah siswa pada sebagian sector pendidikan mengecam hak beberapa lembaga pendidikan, dan mungkin diberlakukannya oleh pihak berwenang program rasionalisasi di bidang kepegawaian. Sangat juga ini biasanya menyangkut pada lembaga CAE yang menyelenggarakan pendidikan guru, namun lembaga- lembaga pendidikan yang lain pula akan hadapi nasib seragam dan terancam penutupan dalam sebagian tahun mendatang.

Ketiga, perkembangan yang kilat dalam zona pendidikan sejak tahun 1950 sudah memunculkan permasalahan dalam membuat perencanaan dan koordinasi yang efisien. Pada sebagian Negara bagian, kondisi ini sudah menimbulkan berkembangnya badan- badan koordinasi dan penstrukturan kembali manajemen kementerian pendidikan Negara bagian.

Keempat, dibutuhkan kurikulum yang sanggup meningkatkan generasi muda sehingga mereka bisa menghasilkan hidup yang efisien dan mengasyikkan di masa depan. Kebutuhan ini sejalan pula dengan kebutuhan untuk menyusun struktur dan kebijakan yang memperluas peluang belajar kembali untuk anggota warga yang menginginkan kembali ke bangku sekolah ataupun kembali ke kampus.

Kelima, pencarian sumber dana untuk menunjang pengembangan pendidikan pada tingkatan menengah dan pendidikan tinggi masih senantiasa jadi permasalahan pemerintah Australia. Semenjak dini 1990- an akademi tinggi Australia sudah dibanjiri mahasiswa sehingga kelas- kelas jadi penuh dan apalagi terdapat mahasiswa yang berdesak- desak dalam satu ruang kuliah. Kondisi ini menimbulkan terbentuknya kekurangan staf pengajar pada bidang- bidang ilmu yang sangat pokok. Di samping itu, staf akademik membutuhkan ilmu dan keahlian baru supaya sanggup menolong mahasiswa dalam mengestimasi bermacam pergantian. Sedangkan itu, kenaikan imbalan staf akademik pendidikan tinggi kelihatannya pula jadi permasalahan dalam tahun- tahun mendatang.

Keenam, permasalahan perimbangan penyediaan dana antara pemerintah commonwealth dan Negara bagian umumnya jadi perkara politik yang selalu hangat, dan kelihatannya perihal ini akan senantiasa demikian untuk tahun- tahun mendatang.

Ringkasnya, permasalahan yang bisa jadi dialami oleh pendidikan Australia di masa tiba pada dasarnya dibagi atas 2 tipe. Tipe awal, kesusahan untuk penciutan sistem sebab ekspansi sistem sudah berlangsung lama secara wajar. Tipe kedua, kesusahan untuk tingkatkan fleksibilitas dalam zona pendidikan supaya bisa menanggapi tantangan secara kilat dan pas atas perubahan- perubahan kondisi. Tantangan pendidikan Australia merupakan menanggulangi permasalahan awal begitu rupa sehingga tidak membatasi penyelesaian permasalahan kedua.