Cerpen ialah singkatan dari cerita pendek. Pantas dengan namanya, membaca cerpen bisa dikerjakan cuma dalam hitungan menit atau jam saja. Beda, ya, konsepnya dengan membaca novel. Novel memuat cerita rumit dan mempunyai banyak tokoh serta latar cerita. Kompleksitas hal yang demikian agak susah apabila dihabiskan cuma dalam satu atau dua jam. Sebaliknya, membaca cerpen bisa dikerjakan dalam ‘sekali duduk’. Misal, saat menunggu kereta, bis, ojek online, atau saat sedang mengantri yohanwibisono.com.

Ciri-Ciri Cerpen

Secara garis besar, cerpen lazimnya dituliskan dalam 4-15 halaman. Padahal seperti itu, ada juga cerpen yang melebihi jumlah halaman hal yang demikian. Jakob Sumardjo membagi tiga ragam cerpen menurut jumlah halaman:

Baca Juga : Beasiswa S1 Dalam dan Luar Negeri Untuk Pelajar Indonesia

Terdapat ciri-ciri cerpen yang membedakannya dengan ragam karya fiksi lain:

1. Konsentrasi pada suatu perselisihan atau situasi sulit
Cerpen cuma menyebutkan satu konsentrasi problem atau pandangan baru. Tak seperti itu terperinci, cuma menandakan satu pandangan baru sentra secara garis besar. Makanya, sering kali kali cerpen ditulis kurang lebih dalam 10.000 saja.

2. Konsentrasi pada satu tokoh
Sentra cerpen tertuju pada tokoh utama pada suatu latar atau keadaan cerita tertentu. Karenanya dari itu, tak heran bahwa penggambaran tokoh dalam cerpen tak seperti itu terperinci.

3. Bersifat fiktif
Yha, pantas dengan konsepnya, cerpen ialah komponen dari karya fiksi. Padahal seperti itu, bukan berarti cerita yang dituliskan tak benar adanya. Baru menulis cerpen bisa diambil dari pengalaman penulis atau orang lain yang ialah kesibukan sehari-hari.

4. Pemakaian bahasa sehari-hari
Penulisan cerpen lazimnya memakai bahasa yang diterapkan sehari-hari atau nonformal. Nah, catat, nih. Berbeda dengan hikayat yang sering kali kali memakai metafora dan bahasa kuno.

5. Ada kesan dan pesan

Cerpen lazimnya meninggalkan pesan atau kesan tertentu untuk pembacanya. Penggambaran perselisihan di dalam cerpen biasanya meliputi permulaan perselisihan dengan karena-imbas sampai resolusi atau pemecahan situasi sulit. Dari sinilah, pembaca memahami pesan atau kesan yang bisa diambil dari suatu cerpen.

Struktur Cerpen

Brainies, catat sebagian struktur cerpen di bawah ini, ya. Jangan hingga tertukar dengan struktur karya fiksi lainnya, lho.

1. Imajiner
Imajiner dalam cerpen ialah ilustrasi permulaan dari sebuah cerita. Struktur cerpen yang satu ini bersifat opsional, yang tak senantiasa ada dalam cerpen, ya. Imajiner inilah yang nantinya dimaksimalkan menjadi sebuah cerita pendek.

2. Orientasi
Elemen-hal yang terkait dengan latar cerita, seperti daerah, suasana, dan waktu, segala itu masuk ke dalam struktur cerpen orientasi atau perkenalan. Di komponen ini, pengarang mengontrol adegan dan menginfokan kekerabatan antar tokoh.

3. Komplikasi
Walau tak mempunyai tingkat kompleksitas serumit novel, cerpen juga memiliki perselisihannya sendiri, lho. Struktur cerpen komplikasi ini meliputi urutan kejadian atau problem yang mempunyai kekerabatan karena imbas. Di tahap ini juga, lazimnya penceritaan karakter dari tokoh kian kuat diterangkan.

4. Evaluasi
Evaluasi di dalam cerpen ialah komponen yang menyebutkan klimaks problem dalam cerita. Dalam struktur ini juga mulai diceritakan penyelesaian situasi sulit yang terjadi.

5. Resolusi
Resolusi meliputi komponen yang membeberkan pemecahan situasi sulit. Di sini, pembaca akan dikasih penjabaran cerita mengenai solusi yang diambil oleh tokoh.

6. Koda
Amanat, pesan, atau pelajaran, segala hal hal yang demikian termasuk ke dalam koda. Pembaca akan diajak untuk mengambil hikmah dari cerpen hal yang demikian.

Elemen – elemen Cerpen

Cerpen dibangun dari dua elemen, adalah intrinsik dan ekstrinsik. Elemen Intrinsik ialah elemen pembangun karya sastra yang ada di dalam karya sastra, mencakup tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.

Misalnya elemen ekstrinsik cerpen ialah elemen pembangun yang ada di luar karya sastra, seperti latar belakang pengarang, latar belakang masyarakat, dan poin-poin kehidupan. Kita simak penjelasannya yuk:

1. Tema
Tema ialah gagasan utama yang dikenalkan pengarang dalam cerpen.

2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh ialah pelaku dalam cerpen, sementara penokohan ialah penggambaran karakter tokoh dalam cerita.

3. Latar
Latar ialah ilustrasi daerah, waktu, dan suasana dalam cerpen.

4. Alur dan Plot
Alur ialah rangkaian momen yang menyusun jalannya cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Nah, apabila plot itu ialah momen yang mengandung kekerabatan karena imbas.

5. Amanat
Amanat ialah pesan yang mau dikenalkan pengarang terhadap pembaca. Setiap, perihal pentingnya berprofesi keras, tak meremehkan orang lain, bersikap sopan, dan sebagainya.

6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah pengaplikasian bahasa yang diterapkan pengarang untuk bercerita.

7. Latar Belakang Pengarang
Misalnya pengarang mempunyai latar belakang yang berbeda, sehingga memberi akibat kepada karya yang dibuat. Setiap cerpen Juru Masak karya Damhari Muhammad. Damhari ialah penulis asal Sumatera Barat. Nilai sebabnya, cerpen Juru Masak berlatar di tempat hal yang demikian.

8. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat ialah daerah penulis berada, sehingga memengaruhi penulis dalam membikin karya. Nilai terkait dengan nama tokoh dan adat istiadat yang berlaku.

9. Kehidupan
kehidupan ialah poin atau etika yang berlaku di masyarakat dan memengaruhi progres penciptaan sebuah cerpen. Ada poin agama, poin sosial, poin tradisi, dan poin budi pekerti.