Desain grafis ialah bidang yang penting dalam kehidupan masyarakat modern. Segala wujud usaha yang ada ketika ini benar-benar memerlukan produk desain grafis, mulai dari kartu nama, poster, selebaran hingga logo. Kecuali produk di dunia kongkret, hasil karya desain grafis juga diperlukan untuk pemasaran di ranah komputerisasi. Dengan bantuan jasa desainer grafis, konten-konten komputerisasi dapat diwujudkan jauh lebih menarik untuk menarik perhatian konsumen.

Kuliah Design Grafis Memiliki Masa Depan Cerah

Padahal pekerjaan desainer grafis memang menjanjikan, tentunya ada sebagian hal yang perlu dikenal mengenai profesi ini sebelum kau memastikan mengambil jurusan desain grafis. Yohanwibisono.com akan memberikan penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga : Universitas Desain Grafis Terbaik di Dunia

Profesi Desainer Grafis Adakalanya Membosankan

Pekerjaan desainer grafis yang bergantung pada kreativitas memang membebaskanmu untuk menerapkan kesanggupan artistikmu dalam profesi sehari-hari. Tetapi ini bukan berarti kau dapat senantiasa membikin karya yang pantas dengan keinginanmu. Banyak desainer grafis yang baru lulus adakalanya terkejut ketika dihadapkan dengan realita bahwa mereka akan kerap menjalankan profesi yang membosankan atau tak terlalu memerlukan kreativitas.

Saat menghadapi klien, harapan mereka tentunya semestinya menjadi prioritas dibanding sisi artistikmu. Memang idealnya ada keseimbangan antara sisi pandang klien dan sisi pandang desainer grafis, tetapi hal ini tak senantiasa terjadi. Sebab itu, jika kau ingin menjadi seorang desainer grafis profesional, kau semestinya bersedia menjalankan profesi yang membosankan dengan tingkat dedikasi yang sama dengan profesi yang memerlukan kreativitas.

Kolaborasi Itu Penting

Seorang pekerja kreatif pasti kerap merasa posesif pada desain atau usulnya. Melainkan kolaborasi dengan pelbagai pihak ialah komponen profesi seorang desainer grafis profesional. Memang akan ada lebih banyak variabel yang semestinya dihadapi dikala ada tambahan orang di proyek yang kau tangani, tetapi berprofesi dengan regu dapat memberi skor lebih untuk hasil kerjamu. Menjadi komponen dari regu akan menantangmu untuk dapat memperhatikan semua hal dari sudut pandang yang berbeda dan kolaborasi seperti ini hampir senantiasa menciptakan konsep desain grafis yang lebih solid.

Kecocokan Klien Dan Desainer

Banyak desainer grafis yang baru lulus merasa bahwa mereka dapat menciptakan karya untuk seluruh variasi klien. Walaupun, relasi klien dan desainer benar-benar mirip dengan relasi-relasi interpersonal lainnya – gaya, temperamen dan skor-skor kedua pihak semestinya dapat melengkapi satu sama lain.

Apabila ada perbedaan pandangan pada permulaan pertemuan klien dan desainer, karenanya hal ini dapat berujung pada pro kontra tanpa ujung. Walaupun kau tak senantiasa dapat memilih alternatif desain yang kau menyukai, mengkomunikasikan konsep secara keseluruhan pada klien di tahap permulaan dapat membantumu memastikan apakah proyek dan klien hal yang demikian pantas untukmu. Kondisi kerjamu pasti akan lebih bagus dan menyenangkan seandainya kedua pihak mempunyai visi dan misi yang sama.

Manajemen Ekspektasi Klien

Seorang desainer grafis tentunya tahu tarif dan rentang waktu yang tepat untuk sebuah proyek – mulai dari penciptaan konsep hingga ke eksekusi. Kecuali itu, desainer grafis juga tahu pengaruh estetis dari alternatif-alternatif desainnya. Melainkan klien yang akan kau hadapi belum tentu paham hal-hal hal yang demikian. Jadi tidak perlu kaget jika kau mendapatkan permintaan yang kurang realistis dari klien – seperti tenggat waktu yang terlalu pendek atau budget yang terlalu kecil. Sebagai pekerja profesional, kau semestinya dapat berkomunikasi dengan jujur terhadap klien supaya ekspektasi mereka pantas dengan realita.

Perlunya Belajar Data

Pemakaian analisa data sekarang tengah menjadi popularitas di pelbagai sektor industri – termasuk juga sektor desain grafis. Padahal desainer grafis ialah pekerjaan dengan keahlian khusus, adakalanya tuntutan profesi mewajibkan para desainer grafis untuk serba dapat. Dengan paham sistem menerapkan data dan alat-alat analisa, kau dapat mengambil keputusan desain dan bisnis menurut kabar yang kau peroleh. Ada banyak kelas-kelas pendek atau modul online yang dapat kau ambil untuk mempelajari analisa data dan pengetahuan seputar bidang ini pasti dapat menolong karirmu sebagai desainer grafis.

Pahami Seluk Beluk Kontrak

Jika kau memastikan untuk berprofesi secara mandiri, karenanya kau semestinya paham seputar kontrak kerja. Kontrak ini dibutuhkan supaya hak dan keharusan kedua belah pihak teratur dengan bagus dan terang. Kecuali itu, kontrak ini juga dapat membantumu menerima hak-hakmu seandainya pihak klien mencoba absen dari keharusannya.

Salah satu skor yang penting tercantum dalam kontrak ini ialah permintaan uang muka minimal 25% dari tarif sempurna. Walau setiap klien memang berbeda-beda, tapi banyak desainer grafis profesional beranggapan bahwa klien yang ogah membayar uang muka punya kecenderungan untuk tak melunasi tagihan atau susah diajak bekerjasama.

Berbagai Alternatif Karir

Alumni desain grafis tak cuma terpaku pada pekerjaan desainer grafis saja, lho! Keterampilan yang akan kau peroleh dari jurusan ini benar-benar serba guna dan dapat diaplikasikan di pelbagai pekerjaan. Kau dapat menjadi illustrator, animator, seniman layout, desainer situs, desainer UX dan masih banyak lagi. Jadi keahlian di bidang desain grafis dijamin akan membuka pelbagai trek pekerjaan untukmu.

Belajar Tiada Henti

Seperti pelbagai industri lain, industri desain grafis tentunya tak statis. Senantiasa akan ada perkembangan terkini setiap tahunnya yang perlu kau ikuti. Memang ini cukup menantang, tetapi seluruh pengetahuan baru ini akan membikin keterampilanmu lebih bermacam dan membuka kans untuk berprofesi dengan variasi klien yang berbeda-beda.

Nah, jika kabar di atas telah memperkuat keyakinanmu untuk mengambil jurusan desain grafis, Hotcourses Indonesia menyarankan lembaga-lembaga internasional berikut untukmu:

  • University of Dundee, Inggris
  • University of Reading, Inggris
  • Western Sydney University, Australia
  • LCI Melbourne, Australia
  • University of Canterbury, Selandia Baru
  • Michigan State University, Amerika Serikat
  • George Washington University, Amerika Serikat
  • Rasmussen College, Amerika Serikat
  • Universiti Tunku Abdul Rahman, Malaysia
  • INTI International University and Colleges, Malaysia